Musyawarah nasional luar biasa telah menghasilkan
kepengurusan baru Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Industri Permebelan Dan
kerajinan Indonesia ( Asmindo ) periode 2017 - 2022. Selain memilih ketua umum
dan tim formatur, Munaslub 2017 yang digelar di Best Western Premier Solo, 17 –
18 Mei 2107 ini juga mentukan arah kebijakan organisasi
Asmindo sendiri lahir dan berkiprah untuk memajukan industri permebelan dan kerajinan di Indonesia. Asmindo menjadi salah satu asosiasi pelaku ekonomi nasional disektor permebelan dan kerajinan. Organisasi ini lahir dan hadir untuk membina dan mengembangkan kerjasama yang serasi , mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan ikut serta melaksankan pembangunan nasional dibidang ekonomi. Asmindo juga menjadi organisasi yang potensial mampu memberikan peran dan konstribusi menegakan tonggak perekonomian nasional yang sehat dalam mewujudkan pemerataan, keadilan dan kesejahteraan rakyat, serta memperkokokoh persatuan dan kesatuan nasional.
Dalam pengukuhan kepengurusan Asmindo 2017 – 2022 ini juga
akan dilakukan agenda penetapan susunan pengurus DPP Asmindo masa bhakti 2017 –
2022. Saudar Mugiyanto terpilih sebagai Ketua Umum Asmindo 2017 – 2022. Setelah
kepengurusan terbentuk, selanjutnya menetapkan kebijakan organisasi DPP Asmindo masa bhakti 2017 – 2022 digelas di
NAM Centre, Bandar Kemayoran, Jakarata, pada Rabu 25 Oktober 2017 dengan
mengambil tema "29 Tahun, Dedikasi Asmindo untuk Negeri di Kancah Global”
Tema ini menjadi relevan dan penting karena kesiapan Asmindo
menghadapai dua tantangan besar bagi industri ke depan. Kedua tantangan
tersebut diantaranya, pertama masalah inovasi
design produk yang dipasarkan untuk
konsumen internsional. Inovasi dan kreasi
menjadi kunci agar produk dihasilkan
berkembang menyesuaikan selera pasar. Kedua, soal kasus perdagangan kayu ilegal
yang mempengaruhi masa depan industri mebel di Indonesia terkait dengan
penyediaan bahan baku.
Kedua tatangan tersebut menjadi ujian tidak mudah bagi para
pelaku industri mebel dan kerajinan kayu ini. Hal ini tidak lepas dari kondisi
industri mebel yang cenderung menurun. Setidaknya hal ini bisa dilihat dari
tren penurunan nilai ekspor mebel. Tahun 2017 nilai ekspor mebel nasional hanya
1,3 miliar dollar AS. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian
tahun 2016 dan 2015, yang masing-masing sebesar 1,6 miliar dollar AS dan 1,93
miliar dollar AS. Adapaun nilai ekspor mebel Vietnam tahun 2015 mencapai 6,9
miliar dollar AS dan Malaysia 2,4 miliar dollar AS.
Tantangan – tantangan inilah yang dihadapi Asmindo. Untuk
itu, Asmindo akan berkonsentrasi menggarap pasar mebel dalam negri, selain
tetap membidik peluang pasar ekspor. Selama ini Asmindo fokus ekspor, sehingga
pasar lokal tanpa disadari justru dimasuki barang impor. Bagaimanapun, pasar
mebel dalam negri tetap besar. Apalagi dengan maraknya pembangunan, baik
apartemen, hotel maupun bangunan perkantoran di sejumlah daerah, pasti membutuhkan
banyak produk mebel. Untuk itu, guna memperkuat pasar lokal, Asmindo akan
menjalin kerja sama dengan Asosiasi usaha di bidang konstruksi agar bisa
memasok kebutuhan mebel untuk apartemen dan hotel.
Sepanjang perjalanan organisasi ini selama 29 tahun sejak berdiri, Asmindo selalu berorientasi pada pasar ekspor. Kedepan orientasi menguasai pasar dalam negri akan menjadi fokus garapan Asmindo. Pada pengurusan baru sudah dibentuk bidang kerjasama pemasaran dalam negri. Langkah ini dilakukan untuk fokus menggarap pasar dalam negri karena pasar dalam negri diserbu produk impor. Mengembangkan konsep mebel nasional menjadi pilihan untuk memenuhi kebuthan pasar mebel dalam negri. Asmindo akan berupaya mengembangkan design mebel yang disesuaiakn dengan kebutuhan pasar dalam negri sesuai hasil riset.
Terkait tangtangan bahan baku, Asmindo akan membenahi masalah kelancaran pasokan bahan baku untuk meningkatkan daya saing produk. Pasokan bahan baku selama ini maenjadi salah satu kendala karena industri butuh waktu relatif lebih lama untuk mendapatkan bahan baku. Asmindo juga akan berkoordinasi dengan pemerintah agar membantu Anggotanya yang belum bisa mengakses serifikasi Sistem Verivikasi Legalitas Kayu. Upaya-upaya ini akan segera menjadi garapan kepengurusan batu Asmindo dalam lima tahun kedepan. Semua dilakukan untuk memperkuat industri mebel di dalam negri agar menjadi tuan rumah.
Sepanjang perjalanan organisasi ini selama 29 tahun sejak berdiri, Asmindo selalu berorientasi pada pasar ekspor. Kedepan orientasi menguasai pasar dalam negri akan menjadi fokus garapan Asmindo. Pada pengurusan baru sudah dibentuk bidang kerjasama pemasaran dalam negri. Langkah ini dilakukan untuk fokus menggarap pasar dalam negri karena pasar dalam negri diserbu produk impor. Mengembangkan konsep mebel nasional menjadi pilihan untuk memenuhi kebuthan pasar mebel dalam negri. Asmindo akan berupaya mengembangkan design mebel yang disesuaiakn dengan kebutuhan pasar dalam negri sesuai hasil riset.
Terkait tangtangan bahan baku, Asmindo akan membenahi masalah kelancaran pasokan bahan baku untuk meningkatkan daya saing produk. Pasokan bahan baku selama ini maenjadi salah satu kendala karena industri butuh waktu relatif lebih lama untuk mendapatkan bahan baku. Asmindo juga akan berkoordinasi dengan pemerintah agar membantu Anggotanya yang belum bisa mengakses serifikasi Sistem Verivikasi Legalitas Kayu. Upaya-upaya ini akan segera menjadi garapan kepengurusan batu Asmindo dalam lima tahun kedepan. Semua dilakukan untuk memperkuat industri mebel di dalam negri agar menjadi tuan rumah.
Post A Comment:
0 comments:
Kolom ini, diperuntukan saling koresponden dan berbagai informasi. Mohon memberikan :
IDENTITAS YANG BISA DIHUBUNGI [ NO HP / EMAIL ]
( Jika tidak ada identitas, komentar akan dihapus )